Sebagai seorang penggiat game engine dan belakang ini banyak yang membahas tentang bahasa safety dan tidak safety. Apakah sebaiknya kita bergerak megikuti arus, atau berenang melawan arus? Tentunya jawabannya ada pada diri kita masing-masing. Seperti sebuah percobaan yang dilakukan baru-baru ini, beliau mencoba menggunakan bumbu andalan yang acapkali dingunakan pada berbagai masakan, yaitu bumbu kuning. Tapi apakah hasilnya dapat diterima seperti biasa? Ternyata rasanya seperti gesper atau ikat pinggang, berikut video lengkap nya yang dapat anda saksikan:
Kamis, 29 Februari 2024
Kenapa harus selalu bumbu kuning?
Dapat kita lihat, tidak semunya cocok menggunakan bumbu kuning, terutama kulit buaya.
Langganan:
Postingan (Atom)
Kenapa harus selalu bumbu kuning?
Sebagai seorang penggiat game engine dan belakang ini banyak yang membahas tentang bahasa safety dan tidak safety. Apakah sebaiknya kita ber...
-
Pada suatu ketika ada sebuah kejadian unik yang saya alami, jadi pada waktu itu saya ingin membuat objek yang di alokasikan ketika terdeteks...
-
Sebagai seorang penggiat game engine dan belakang ini banyak yang membahas tentang bahasa safety dan tidak safety. Apakah sebaiknya kita ber...
-
Setelah beberapa minggu memikirkan nama dari blog ini sekaligus github-nya, akhirnya saya menemukan nama yang tepat, yaitu rendertree. Nama ...